Makan berlebihan sering kali bukan karena tubuh benar-benar lapar, melainkan karena faktor emosional atau kebiasaan tertentu. Banyak orang makan saat stres, bosan, atau bahkan untuk menghibur diri setelah hari yang melelahkan. Situasi ini dikenal sebagai emotional eating dan dapat membuat seseorang sulit mengontrol jumlah makanan yang dikonsumsi. Ketika hal ini terjadi secara berulang, tubuh dapat menerima lebih banyak kalori daripada yang dibutuhkan, sehingga mengganggu keseimbangan nutrisi dan energi.

Selain faktor emosional, lingkungan juga berperan besar dalam kebiasaan makan berlebihan. Misalnya, saat menghadiri acara dengan banyak pilihan makanan atau ketika makan sambil menonton televisi, seseorang cenderung makan tanpa memperhatikan jumlahnya. Gangguan visual dan suasana nyaman membuat otak lambat menerima sinyal kenyang. Oleh karena itu, penting untuk mengenali situasi-situasi yang mendorong perilaku ini agar kita dapat mengendalikannya dengan lebih baik.

Langkah pertama untuk mengatasinya adalah meningkatkan kesadaran diri terhadap pola makan. Catat waktu dan alasan setiap kali makan, serta perhatikan perasaan yang muncul sebelum dan sesudahnya. Dengan cara ini, kita dapat memahami apakah makan dilakukan karena lapar atau hanya sebagai pelarian emosional. Memahami akar penyebab makan berlebihan adalah langkah awal menuju pola makan yang lebih sehat dan seimbang setiap hari.